Rekam Jejak Mumpuni Tiga Profesional Muda yang Dipanggil Jokowi ke Istana 

Rekam Jejak Mumpuni Tiga Profesional Muda yang Dipanggil Jokowi ke Istana 

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Dinamika susunan kabinet Indonesia Kerja II usai pelantikan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, yang berlangsung Ahad (20/10/2019), terus bergulir. Senin (21/10) pagi ini, tiga profesional muda yang dinilai mempunyai rekam jejak (track record) mumpuni di bidangnya masing-masing dipanggil Jokowi di Istana Negara, Jakarta.

CEO Gojek Indonesia, Nadiem Makarim, lebih dulu menghadap Presiden pukul 10.00 WIB, sementara Founder dan Chairman PT Mahaka Group, Erick Thohir serta Wishnutama Kusubandio, profesional di media televisi, dipanggil pukul 10.30 WIB.

Meski ketiga tokoh muda yang dinilai layak untuk membantu tugas Jokowi-Ma’ruf di periode 2019-2024 menolak mengungkapkan isi pertemuan tersebut, sudah jelas hal itu terkait finalisasi susunan kabinet yang dalam waktu dekat akan diumumkan secara resmi.


Menurut beberapa pakar dan pengamat politik, serta ekonomi yang pernah dihubungi, ketiga profesional tersebut punya kapasitas untuk mewujudkan lima program prioritas yang dicanangkan Jokowi di periode keduanya ini.

Menurut ekonom Fitra Faisal, Indonesia memiliki banyak calon potensial dari kalangan muda yang bisa melahirkan terobosan dalam membantu mengatasi tantangan jangka pendek yang dihadapi Indonesia di bidang ekonomi.

"Salah satunya, Nadiem Makarim. Dengan kredibilitas Nadiem dalam membangun Gojek, perusahaan rintisan yang dibangun satu dekade lalu dan kini telah menjadi Decacorn atau punya valuasi di atas US$ 10 miliar. Dirinya bisa diberi kepercayaan untuk beberapa bidang karena kemampuan eksekusi yang mumpuni," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (21/10/2019).

Ia menambahkan, Nadiem bisa diberikan kepercayaan untuk menangani bidang investasi, digital, ataupun bidang pendidikan.

"Tapi yang saya ingin tekankan, adalah bagaimana digitalisasi menjadi tuntutan dunia saat ini. Semua bidang akan terkait dengan digitalisasi dan juga teknologi, makanya digital sangat penting. Menurut saya, Nadiem punya kapasitas dalam hal itu," ucap Fitra Faisal.

Sementara itu, Direktur Suropati Syndicate, M Shujahri, mengomentari Erick Thohir masuk kategori sangat layak untuk mewakili kalangan profesional di kabinet kedua Jokowi. "Selain profesionalisme dalam menjalankan tugas, integritasnya sudah terbukti selama ini," ujarnya.

Bahkan, menurut Shujari, dengan modal dan kredibilitas kerja yang sudah terbukti, Erick layak mengisi salah satu pos kementerian strategis yang menjadi kunci dalam mewujudkan lima program prioritas pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin selama 2019-2024.

"Mengaca dari periode sebelumnya, meskipun memiliki banyak pakar atau tenaga ahli, problem di kementerian-kementerian strategis justru terletak pada tidak adanya manajeman yang profesional dan kurang berintegritas. Oleh sebab itu, kalangan profesional seperti Erick Thohir dibutuhkan sebagai eksekutor," katanya.

Sementara anggota Senate Indonesia Marketing Association, Fritzs Simandjuntak, menyatakan kepabilitas Wishnutama sebagai seorang profesional di industri media televisi yang result oriented dibutuhkan untuk mengisi pos kementerian yang lebih dinamis, fleksibel, dan berorientasi pada hasil demi mengatasi tantangan jangka pendek di bidang ekonomi.

"Bidang pariwisata sebagai sumber devisa nonmigas Indonesia masih memiliki banyak potensi yang perlu dikembangkan. Terobosan-terobosan untuk menaikkan nilai tambah pariwisata Indonesia secara ekonomi hanya bisa dihasilkan oleh tokoh-tokoh muda yang kreatif, penuh inovatif, dan orientasi pada hasil yang langsung nyata dirasakan," tuturnya.**